Manfaat Mengenalkan Sejarah Pada Anak (Serta Caranya)
Seseorang memerlukan panutan dalam hidupnya, oleh karena itu anak-anak dari kecil hendaknya dikenalkan pada tokoh-tokoh besar.
Mengenal tokoh-tokoh hebat adalah hal yang menyenangkan dan memotivasi.
Anak-anak yang dari kecil sudah dikenalkan pada sejarah dan orang-orang hebat, biasanya akan memiliki cita-cita tinggi dalam hidupnya.
Anak akan sangat semangat ketika mengingat tokoh yang dicintainya.
Kenalkan anak pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, sehingga anak termotivasi untuk menjadi orang yang berguna bagi negaranya.
Tentunya mengenalkan sejarah pada anak sesuai dengan umurnya. Jika anak semakin besar maka semakin kompleks dan detail sejarah yang bisa diajarkan.
Ceritakan sejarah dan kisah para tokoh hebat pada anak. Karakter anak akan terbentuk dari apa yang diceritakan.
Jika Anda ingin anak Anda nantinya menjadi seorang yang hebat, maka kenalkan anak pada figur-figur besar.
Ceritakan kisah pahlawan nasional yang pernah ada, ada banyak hikmah di dalamnya. Ceritakan kisah orang-orang di masa lalu yang terus berjuang dalam segala keterbatasan.
Mempelajari sejarah bukan tentang menghafal tahun dan tempat kejadian, tapi mengambil inspirasi besar dari kisah-kisah yang pernah terjadi.
Misalnya kisah tentang Jenderal Soedirman yang saat sakit parah tetap memimpin perjuangan rakyat Indonesia ketika Belanda menyerang dengan senjatanya yang lebih canggih.
Jendral Soedirman
Jendral Soedirman
Bisa juga menceritakan tentang kondisi berat yang dirasakan orang-orang pasca kemerdekaan. Saat itu, jangankan makan nasi jagung berlauk urap, makan singkong pun harus mencari sendiri di ladang.
Bahkan untuk anak-anak yang bapaknya pergi bergerilya bersama para pejuang, maka anak-anak kecil tersebut biasanya yang mencari sendiri singkong di ladang.
Dengan menceritakan hal-hal seperti ini anak akan bersyukur dengan kondisi saat ini, yang jauh lebih baik dibandingkan zaman dulu.
Ceritakan juga bahwa anak-anak dulu sekolah dengan jalan kaki, padahal sekolahnya jauh bisa berjarak 5-10 Km.
Ceritakan juga kisah Nabi Muhammad yang penuh cobaan. Beritahu anak tentang betapa sabarnya Nabi Muhammad (shallallhu alaihi wassalam).
Nabi Muhammad menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Nabi Muhammad tinggal bersama pamannya yang bukan orang kaya.
Nabi sangat rajin membantu pamannya, bahkan sejak kecil Nabi telah terbiasa menggembalakan kambing.
Setelah berumur 40 tahun beliau diangkat oleh Allah menjadi Nabi. Nabi mendakwahkan orang-orang untuk menyembah Allah saja, tapi justru beliau malah dibenci, dimusuhi, dihina, difitnah, hingga dilempari batu.
Tapi walaupun begitu Nabi bersabar dalam berdakwah, hingga akhirnya agama Islam tersebar ke seluruh dunia.
Ceritakan pada anak tentang contoh-contoh perjuangan Nabi. Misalnya Nabi saat sujud pernah ingin diinjak kepalanya, walaupun Nabi terus-menerus mendapatkan perlakuan buruk tapi beliau tetap tegar dan bersabar dalam mendakwahkan Islam.
Penutup
Kesahan sebagian orang tua menganggap bahwa pembelajaran sejarah adalah tanggung jawab guru semata di sekolah.
Hal ironis yang perlu diketahui, bahwa pelajaran sejarah di sekolah hanya berkutat pada menghafal tahun dan tempat kejadian.
Padahal tujuan utama seorang anak belajar sejarah adalah untuk mengambil pelajaran/hikmah dari kejadian di masa lalu.
Banyak cara dalam mengenalkan sejarah pada anak sejak dini, tentunya disesuaikan dengan karakteristik anak.
Bercerita lah dengan alur sederhana yang mudah dipahami oleh anak, biasanya anak menyukai cerita tentang figur pahlawan.
Mengenal tokoh-tokoh hebat adalah hal yang menyenangkan dan memotivasi.
Anak-anak yang dari kecil sudah dikenalkan pada sejarah dan orang-orang hebat, biasanya akan memiliki cita-cita tinggi dalam hidupnya.
Anak akan sangat semangat ketika mengingat tokoh yang dicintainya.
Kenalkan anak pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, sehingga anak termotivasi untuk menjadi orang yang berguna bagi negaranya.
Tentunya mengenalkan sejarah pada anak sesuai dengan umurnya. Jika anak semakin besar maka semakin kompleks dan detail sejarah yang bisa diajarkan.
Ceritakan sejarah dan kisah para tokoh hebat pada anak. Karakter anak akan terbentuk dari apa yang diceritakan.
Jika Anda ingin anak Anda nantinya menjadi seorang yang hebat, maka kenalkan anak pada figur-figur besar.
Ceritakan kisah pahlawan nasional yang pernah ada, ada banyak hikmah di dalamnya. Ceritakan kisah orang-orang di masa lalu yang terus berjuang dalam segala keterbatasan.
Mempelajari sejarah bukan tentang menghafal tahun dan tempat kejadian, tapi mengambil inspirasi besar dari kisah-kisah yang pernah terjadi.
Misalnya kisah tentang Jenderal Soedirman yang saat sakit parah tetap memimpin perjuangan rakyat Indonesia ketika Belanda menyerang dengan senjatanya yang lebih canggih.
Jendral Soedirman
Jendral Soedirman
Bisa juga menceritakan tentang kondisi berat yang dirasakan orang-orang pasca kemerdekaan. Saat itu, jangankan makan nasi jagung berlauk urap, makan singkong pun harus mencari sendiri di ladang.
Bahkan untuk anak-anak yang bapaknya pergi bergerilya bersama para pejuang, maka anak-anak kecil tersebut biasanya yang mencari sendiri singkong di ladang.
Dengan menceritakan hal-hal seperti ini anak akan bersyukur dengan kondisi saat ini, yang jauh lebih baik dibandingkan zaman dulu.
Ceritakan juga bahwa anak-anak dulu sekolah dengan jalan kaki, padahal sekolahnya jauh bisa berjarak 5-10 Km.
Ceritakan juga kisah Nabi Muhammad yang penuh cobaan. Beritahu anak tentang betapa sabarnya Nabi Muhammad (shallallhu alaihi wassalam).
Nabi Muhammad menjadi yatim piatu pada usia 6 tahun. Nabi Muhammad tinggal bersama pamannya yang bukan orang kaya.
Nabi sangat rajin membantu pamannya, bahkan sejak kecil Nabi telah terbiasa menggembalakan kambing.
Setelah berumur 40 tahun beliau diangkat oleh Allah menjadi Nabi. Nabi mendakwahkan orang-orang untuk menyembah Allah saja, tapi justru beliau malah dibenci, dimusuhi, dihina, difitnah, hingga dilempari batu.
Tapi walaupun begitu Nabi bersabar dalam berdakwah, hingga akhirnya agama Islam tersebar ke seluruh dunia.
Ceritakan pada anak tentang contoh-contoh perjuangan Nabi. Misalnya Nabi saat sujud pernah ingin diinjak kepalanya, walaupun Nabi terus-menerus mendapatkan perlakuan buruk tapi beliau tetap tegar dan bersabar dalam mendakwahkan Islam.
Penutup
Kesahan sebagian orang tua menganggap bahwa pembelajaran sejarah adalah tanggung jawab guru semata di sekolah.
Hal ironis yang perlu diketahui, bahwa pelajaran sejarah di sekolah hanya berkutat pada menghafal tahun dan tempat kejadian.
Padahal tujuan utama seorang anak belajar sejarah adalah untuk mengambil pelajaran/hikmah dari kejadian di masa lalu.
Banyak cara dalam mengenalkan sejarah pada anak sejak dini, tentunya disesuaikan dengan karakteristik anak.
Bercerita lah dengan alur sederhana yang mudah dipahami oleh anak, biasanya anak menyukai cerita tentang figur pahlawan.
0 Response to "Manfaat Mengenalkan Sejarah Pada Anak (Serta Caranya)"
Post a Comment