Pengertian Media Cetak (Perkembangan Media Informasi di Indonesia)
Dengan jaman yang semakin canggih dengan perkembangan teknologinya, maka Anda akan melihat sebuah fenomena di masa sekarang ini, bahwasanya arus informasi bergerak dengan sangat cepat dan deras.
Informasi bisa diperoleh via media. Adapun media sendiri secara umum terdiri dari tiga jenis, yaitu media cetak, media digital dan media elektronik.
Sumber gambar: Kompas.com
Pengertian Media Cetak
Kata ‘media’ memiliki asal dari kata ‘medius’ yang artinya ‘pengantar’ atau ‘perantara’. Sehingga bisa dikatakan bahwa media adalah wahana penyaluran pesan atau penyalur informasi.
Jika media diartikan sebagai sumber belajar, hal ini berarti maksud makna media bisa menjadi luas, termasuk artinya media adalah manusia, karena manusia bisa menjadi obyek sumber belajar.
Makna lainnya bisa berupa benda, peristiwa dan lainnya. Dimana benda dan peristiwa bisa menjadi sumber belajar.
Menurut Gerlach dan Ely, arti media secara garis besar adalah manusia, materi atau suatu kejadian yang dimana manusia akan belajar darinya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Di dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Untuk pengertian yang lebih khusus, media adalah guru, buku paket dan lingkungan sekolah. Adapun media pembelajaran adalah suatu perantara untuk mencapai pembelajaran yang sesuai harapan.
Media pendidikan adalah pernagkat-perangkat alat bantu yang digunakan oleh guru untuk berkomunikasi dengan siswa. Sehingga alat Bantu itu disebut dengan media.
Pengertian media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum. Sehingga yang dimaksud media cetak yaitu majalah, surat kabar dan berbagai bentuk barang cetakan yang tujuannya dibuat untuk menyebarkan informasi atau pesan komunikasi.
Menurut Ronald H Aderson, media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk.
Media cetak memiliki arti yaitu sebuah media yang dibuat memakai bahan dasar kertas (bisa juga dengan kain) yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Unsur-unsur utama dari media cetak adalah teks dan gambar visualisasi.
Pengertian mengenai media cetak ini umumnya dipahami secara khusus, yang ditangkap ketika disebutkan ‘media cetak’ adalah koran, buku, majalah dan sebagainya. Makna media cetak lebih luas lagi dari sekedar itu.
Pada dasarnya media cetak adalah media untuk penyampai informasi untuk kepentingan umum atau orang banyak, dan bentuk penyampaiannya adalah tertulis.
Kita dapat ambil satu potin dari pengertian media cetak secara umum, dimana media cetak berisi informasi untuk kepentingan masyarakat umum, sehingga tidak terbatas hanya untuk kelompok tertentu.
Seperti disinggung sedikit diatas, bahwa media cetak memiliki ‘pesaing’ yaitu media digital dan media eletronik. Adapun media cetak sekarang sudah dinilai ‘usang’ karena kondisi perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Dimana dahulu media cetak sangat berjaya yang menguasai semua konsumen, tetapi sekarang orang-orang banyak yang lebih suka mengambil informasi atau berita di internet.
Alhasil ‘penggemar’ media cetak pun semakin berkurang. Sehingga kita saksikan sendiri betapa banyak dahulu perusahaan yang berkecimpung di dunia media cetak (seperti koran), tetapi sekarang banyak yang gulung tikar alias bangkrut.
Kekalahan media cetak ada beberapa faktor, yang pertama karena harga produk media cetak lebih mahal bagi konsumen, dimana di dunia digital saat ini seseorang hanya membutuhkan koneksi internet yang harganya jauh lebih mudah untuk mendapatkan informasi.
Faktor yang kedua karena media digital jauh lebih cepat dalam penyampaian informasi daripada media cetak.
Disamping itu faktor tren teknologi canggih dimana sekarang semakin banyak orang yang memiliki gadget, semakin menggerus keberadaan media cetak seperti koran dan majalah.
Jenis Media Cetak
Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika membuat pengelompokan jenis-jenis media cetak di indonesia, pada dasarnya media cetak berupa bentuk surat kabar, majalah dan buletin, yang kemudian jika dibagi lagi ada delapan jenis media cetak, berikut di bawah ini:
1. Surat Kabar Harian, terbit dalam setiap hari, isinya berupa informasi terkini (berita). Surat kabar harian sering disebut koran. Cara penulisannya apa adanya, atau bisa dikatakan ala kadarnya.
2. Surat Kabar Mingguan, umumnya dikenal dengan nama tabloid. Bentuk isinya berupa berita hiburan atau liputan mendalam. Gaya tulisannya lebih deskriptif dan lebih lengkap jika dibandingkan koran.
3. Majalah Mingguan, yang terbit sekali dalam seminggu. Isinya berupa liputan yang mendalam atau tentang suatu peristiwa.
4. Majalah Tengah Bulanan, terbit dua kali dalam sebulan. Isinya berupa berita yang dibuat lebih informatif. Umumnya isinya berupa gaya hidup.
5. Majalah Bulanan, terbit satu kali dalam sebulan. Isinya berupa berita atau informsai yang diperoleh dari hasil penelitian.
6. Majalah Dwibulanan, terbit sekali dalam dua bulan. Umumnya isinya berupa informasi tentang laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Contohnya, laporan pendapatan sebuah perusahaan dan lainnya.
7. Majalah Tribulanan, terbit setiap tiga bulan sekali. Isinya semodel dengan majalah dwibulanan
8. Bulletin, merupakan media cetak yang dibuat untuk kelompok atau kalangan tertentu (luar lingkupnya terbatas). Secara fisik, biasanya hanya dibuat beberapa halaman saja. Pembuatan buletin umumnya tidak untuk kepentingan komersial.
Perkembangan Media Informasi di Indonesia
Di masa sekarang ini, tidak seperti dulu, dimana sekarang dapat dikatakan orang-orang membutuhkan media informasi layaknya seperti kebutuhan primer atau pokok.
Hal ini terjadi karena pesatnya kemajuan teknologi di masa sekarang, sehingga informasi yang dengan berbagai jenisnya merupakan sebuah kebutuhan sehari-hari.
Mencari berbagai informasi sangat bagus karena hal ini akan menambah pengetahuan seseorang, yang menjadi luas wawasannya.
Negara kita tercinta, Indonesia, kita saksikan sendiri mengalami perkembangan media yang luar biasa.
Jika di masa lampau seseorang hanya bisa memperoleh informasi dari media cetak sehingga aksesnya sangat terbatas, tapi sekarang dengan modal gadget dan koneksi internet sudah dapat memperoleh akses informasi dan berita yang sangat luas.
Isi informasi atau berita bisa berupa peristiwa, berita politik, ekonomi, tutorial, tips dan berbagai jenis informasi lainnya.
Perkembangan awal media cetak, awalnya sangat jarang keberadannya sehingga sulit ditemui karena perusahaan media cetak masih sedikit, maka media cetak hanya beredar di kota-kota besar saat itu.
Juga saat itu, konsumen media cetak adalah hanya mereka yang merupakan kalangan ekonomi menengah ke atas.
Setelah itu, ada juga media elektronik yang umumnya berbentuk televisi dan radio. Acara yang awal-awal muncul adalah berita nasional yang disiarkan oleh kantor berita nasional.
Saat itu, TV dan radio sudah mulai dapat diakses oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan. Walaupun pada awalnya, televisi juga saat itu masih sedikit yang orang yang memilikinya, sehingga sering muncul istilah nonton rame-rame di kampung.
Demikian juga radio, saat itu tidak semua orang mampu membelinya. Inilah kondisi di masa lalu, yaitu di bawah tahun 1990. Dimana produk seperti TV dan radio masih terbilang mahal, tidak semua orang mampu membelinya.
Setelah itu, mulai meningkatnya daya beli masyarakat, membuat konsumen media cetak tidak lagi hanya dari kalangan ekonomi atas, namun kalangan ekonomi yang dibawah sudah bisa ikut ‘menikmati’ keberadaan media cetak.
Jenis media cetak semakin bermacam-macam, bahkan sampai dikatagorikan berdasarkan usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Anak-anak dan remaja umumnya menjadi konsumen media cetak tabloid.
Terdapat berbgai majalah untuk bermacam-macam usia, seperti majalah anak, majalah untuk remaja, majalah bisnis, majalah fashion, majalah olahraga, majalah games, dan banyak tema majalah lainnya.
Majalah mancanegara dan koran dari luar negeri juga ikut ‘berkelana’ ke Indonesia.
Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia dan dunia yaitu setelah tahun 2000. Batapa banyak istilah yang sekarang kita kenal, tetapi dahulu tidak dikenal, contohnya Anddroid dan iOS.
Dengan berkembangnya teknologi, maka media informasi juga mengalami perkembangan. Apalagi kondisi ekonomi di Indonesia juga meningkat, dimana daya beli masyarakat menjadi meningkat.
Hanya saja, meningkatnya daya beli masyarakat tidak serta merta membuat konsumen media cetak meningkat.
Hal itu karena tidak lama setelah meningkatnya daya beli masyarakat, hadir saingan super berat media cetak yaitu media digital. Diamping media cetak juga bersaing dengan media elektronik.
Orang yang sudah terbiasa mendapatkan informasi dari media digital, yaitu dengan berkunjung ke situs-situs berita maka umumnya sudah tidak terlalu berminat untuk membeli koran atau produk media cetak lainnya.
Situs-situs berita yang umum diketahui yaitu seperti Kompas.com, Detik.com, Liputan6.com, Tempo.co, Tribunnews.com, Okezone.com, dan masih banyak lainnya.
Media cetak menjadi terlupakan disebabkan pesatnya perkembangan media elektronik dan digital.
Informasi yang diperoleh via media digital dan elektronik sangat mudah dan cepat, disamping juga sangat cepat dan up to date. Apalagi sarana pendukung dari media elektronik dan digital semakin mudah diperoleh.
Munculnya sosial media semakin meramaikan dunia informasi dan teknologi, dimana setiap orang memiliki ruang yang sangat luas untuk menyebarkan informasi, yang bisa dilihat ribuan orang bahkan jutaan orang.
Hanya saja, banyak yang memanfaatkan teknologi sosial media ini untuk hal yang kurang baik. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam memanfaatkan media ini dan menggunakannya secara positif.
Dengan teknologi informasi yang maju, akan memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan juga belajar dari mana saja dan kapan saja.
Yang agak disayangkan, perkembangan teknologi informasi ini masih belum merata, dengan kata lain masih terdapat kesenjangan yang harusnya bisa diperbaiki.
Sehingga sangat diharapkan adanya program yang dapat menyukseskan meratanya akses terhadap teknologi informasi, terutama di dunia pendidikan karena manfaatnya yang sangat besar.
Informasi bisa diperoleh via media. Adapun media sendiri secara umum terdiri dari tiga jenis, yaitu media cetak, media digital dan media elektronik.
Sumber gambar: Kompas.com
Pengertian Media Cetak
Kata ‘media’ memiliki asal dari kata ‘medius’ yang artinya ‘pengantar’ atau ‘perantara’. Sehingga bisa dikatakan bahwa media adalah wahana penyaluran pesan atau penyalur informasi.
Jika media diartikan sebagai sumber belajar, hal ini berarti maksud makna media bisa menjadi luas, termasuk artinya media adalah manusia, karena manusia bisa menjadi obyek sumber belajar.
Makna lainnya bisa berupa benda, peristiwa dan lainnya. Dimana benda dan peristiwa bisa menjadi sumber belajar.
Menurut Gerlach dan Ely, arti media secara garis besar adalah manusia, materi atau suatu kejadian yang dimana manusia akan belajar darinya, untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Di dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Untuk pengertian yang lebih khusus, media adalah guru, buku paket dan lingkungan sekolah. Adapun media pembelajaran adalah suatu perantara untuk mencapai pembelajaran yang sesuai harapan.
Media pendidikan adalah pernagkat-perangkat alat bantu yang digunakan oleh guru untuk berkomunikasi dengan siswa. Sehingga alat Bantu itu disebut dengan media.
Pengertian media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum. Sehingga yang dimaksud media cetak yaitu majalah, surat kabar dan berbagai bentuk barang cetakan yang tujuannya dibuat untuk menyebarkan informasi atau pesan komunikasi.
Menurut Ronald H Aderson, media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk.
Media cetak memiliki arti yaitu sebuah media yang dibuat memakai bahan dasar kertas (bisa juga dengan kain) yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Unsur-unsur utama dari media cetak adalah teks dan gambar visualisasi.
Pengertian mengenai media cetak ini umumnya dipahami secara khusus, yang ditangkap ketika disebutkan ‘media cetak’ adalah koran, buku, majalah dan sebagainya. Makna media cetak lebih luas lagi dari sekedar itu.
Pada dasarnya media cetak adalah media untuk penyampai informasi untuk kepentingan umum atau orang banyak, dan bentuk penyampaiannya adalah tertulis.
Kita dapat ambil satu potin dari pengertian media cetak secara umum, dimana media cetak berisi informasi untuk kepentingan masyarakat umum, sehingga tidak terbatas hanya untuk kelompok tertentu.
Seperti disinggung sedikit diatas, bahwa media cetak memiliki ‘pesaing’ yaitu media digital dan media eletronik. Adapun media cetak sekarang sudah dinilai ‘usang’ karena kondisi perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Dimana dahulu media cetak sangat berjaya yang menguasai semua konsumen, tetapi sekarang orang-orang banyak yang lebih suka mengambil informasi atau berita di internet.
Alhasil ‘penggemar’ media cetak pun semakin berkurang. Sehingga kita saksikan sendiri betapa banyak dahulu perusahaan yang berkecimpung di dunia media cetak (seperti koran), tetapi sekarang banyak yang gulung tikar alias bangkrut.
Kekalahan media cetak ada beberapa faktor, yang pertama karena harga produk media cetak lebih mahal bagi konsumen, dimana di dunia digital saat ini seseorang hanya membutuhkan koneksi internet yang harganya jauh lebih mudah untuk mendapatkan informasi.
Faktor yang kedua karena media digital jauh lebih cepat dalam penyampaian informasi daripada media cetak.
Disamping itu faktor tren teknologi canggih dimana sekarang semakin banyak orang yang memiliki gadget, semakin menggerus keberadaan media cetak seperti koran dan majalah.
Jenis Media Cetak
Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika membuat pengelompokan jenis-jenis media cetak di indonesia, pada dasarnya media cetak berupa bentuk surat kabar, majalah dan buletin, yang kemudian jika dibagi lagi ada delapan jenis media cetak, berikut di bawah ini:
1. Surat Kabar Harian, terbit dalam setiap hari, isinya berupa informasi terkini (berita). Surat kabar harian sering disebut koran. Cara penulisannya apa adanya, atau bisa dikatakan ala kadarnya.
2. Surat Kabar Mingguan, umumnya dikenal dengan nama tabloid. Bentuk isinya berupa berita hiburan atau liputan mendalam. Gaya tulisannya lebih deskriptif dan lebih lengkap jika dibandingkan koran.
3. Majalah Mingguan, yang terbit sekali dalam seminggu. Isinya berupa liputan yang mendalam atau tentang suatu peristiwa.
4. Majalah Tengah Bulanan, terbit dua kali dalam sebulan. Isinya berupa berita yang dibuat lebih informatif. Umumnya isinya berupa gaya hidup.
loading...
5. Majalah Bulanan, terbit satu kali dalam sebulan. Isinya berupa berita atau informsai yang diperoleh dari hasil penelitian.
6. Majalah Dwibulanan, terbit sekali dalam dua bulan. Umumnya isinya berupa informasi tentang laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Contohnya, laporan pendapatan sebuah perusahaan dan lainnya.
7. Majalah Tribulanan, terbit setiap tiga bulan sekali. Isinya semodel dengan majalah dwibulanan
8. Bulletin, merupakan media cetak yang dibuat untuk kelompok atau kalangan tertentu (luar lingkupnya terbatas). Secara fisik, biasanya hanya dibuat beberapa halaman saja. Pembuatan buletin umumnya tidak untuk kepentingan komersial.
Perkembangan Media Informasi di Indonesia
Di masa sekarang ini, tidak seperti dulu, dimana sekarang dapat dikatakan orang-orang membutuhkan media informasi layaknya seperti kebutuhan primer atau pokok.
Hal ini terjadi karena pesatnya kemajuan teknologi di masa sekarang, sehingga informasi yang dengan berbagai jenisnya merupakan sebuah kebutuhan sehari-hari.
Mencari berbagai informasi sangat bagus karena hal ini akan menambah pengetahuan seseorang, yang menjadi luas wawasannya.
Negara kita tercinta, Indonesia, kita saksikan sendiri mengalami perkembangan media yang luar biasa.
Jika di masa lampau seseorang hanya bisa memperoleh informasi dari media cetak sehingga aksesnya sangat terbatas, tapi sekarang dengan modal gadget dan koneksi internet sudah dapat memperoleh akses informasi dan berita yang sangat luas.
Isi informasi atau berita bisa berupa peristiwa, berita politik, ekonomi, tutorial, tips dan berbagai jenis informasi lainnya.
Perkembangan awal media cetak, awalnya sangat jarang keberadannya sehingga sulit ditemui karena perusahaan media cetak masih sedikit, maka media cetak hanya beredar di kota-kota besar saat itu.
Juga saat itu, konsumen media cetak adalah hanya mereka yang merupakan kalangan ekonomi menengah ke atas.
Setelah itu, ada juga media elektronik yang umumnya berbentuk televisi dan radio. Acara yang awal-awal muncul adalah berita nasional yang disiarkan oleh kantor berita nasional.
Saat itu, TV dan radio sudah mulai dapat diakses oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan. Walaupun pada awalnya, televisi juga saat itu masih sedikit yang orang yang memilikinya, sehingga sering muncul istilah nonton rame-rame di kampung.
Demikian juga radio, saat itu tidak semua orang mampu membelinya. Inilah kondisi di masa lalu, yaitu di bawah tahun 1990. Dimana produk seperti TV dan radio masih terbilang mahal, tidak semua orang mampu membelinya.
Setelah itu, mulai meningkatnya daya beli masyarakat, membuat konsumen media cetak tidak lagi hanya dari kalangan ekonomi atas, namun kalangan ekonomi yang dibawah sudah bisa ikut ‘menikmati’ keberadaan media cetak.
Jenis media cetak semakin bermacam-macam, bahkan sampai dikatagorikan berdasarkan usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Anak-anak dan remaja umumnya menjadi konsumen media cetak tabloid.
Terdapat berbgai majalah untuk bermacam-macam usia, seperti majalah anak, majalah untuk remaja, majalah bisnis, majalah fashion, majalah olahraga, majalah games, dan banyak tema majalah lainnya.
Majalah mancanegara dan koran dari luar negeri juga ikut ‘berkelana’ ke Indonesia.
Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia dan dunia yaitu setelah tahun 2000. Batapa banyak istilah yang sekarang kita kenal, tetapi dahulu tidak dikenal, contohnya Anddroid dan iOS.
Dengan berkembangnya teknologi, maka media informasi juga mengalami perkembangan. Apalagi kondisi ekonomi di Indonesia juga meningkat, dimana daya beli masyarakat menjadi meningkat.
Hanya saja, meningkatnya daya beli masyarakat tidak serta merta membuat konsumen media cetak meningkat.
Hal itu karena tidak lama setelah meningkatnya daya beli masyarakat, hadir saingan super berat media cetak yaitu media digital. Diamping media cetak juga bersaing dengan media elektronik.
Orang yang sudah terbiasa mendapatkan informasi dari media digital, yaitu dengan berkunjung ke situs-situs berita maka umumnya sudah tidak terlalu berminat untuk membeli koran atau produk media cetak lainnya.
Situs-situs berita yang umum diketahui yaitu seperti Kompas.com, Detik.com, Liputan6.com, Tempo.co, Tribunnews.com, Okezone.com, dan masih banyak lainnya.
Media cetak menjadi terlupakan disebabkan pesatnya perkembangan media elektronik dan digital.
Informasi yang diperoleh via media digital dan elektronik sangat mudah dan cepat, disamping juga sangat cepat dan up to date. Apalagi sarana pendukung dari media elektronik dan digital semakin mudah diperoleh.
Munculnya sosial media semakin meramaikan dunia informasi dan teknologi, dimana setiap orang memiliki ruang yang sangat luas untuk menyebarkan informasi, yang bisa dilihat ribuan orang bahkan jutaan orang.
Hanya saja, banyak yang memanfaatkan teknologi sosial media ini untuk hal yang kurang baik. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam memanfaatkan media ini dan menggunakannya secara positif.
Dengan teknologi informasi yang maju, akan memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan juga belajar dari mana saja dan kapan saja.
Yang agak disayangkan, perkembangan teknologi informasi ini masih belum merata, dengan kata lain masih terdapat kesenjangan yang harusnya bisa diperbaiki.
Sehingga sangat diharapkan adanya program yang dapat menyukseskan meratanya akses terhadap teknologi informasi, terutama di dunia pendidikan karena manfaatnya yang sangat besar.
0 Response to "Pengertian Media Cetak (Perkembangan Media Informasi di Indonesia)"
Post a Comment