Inilah 12 Manfaat Minyak Zaitun yang Terbukti Berdasarkan Penelitian
Minyak zaitun memiliki banyak kandungan penting seperti vitamin E, K, zat besi, senyawa antioksidan, dan asam lemak omega 3, omega 6, omega 9.
Minyak zaitun adalah minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun, sekitar 14% adalah lemak jenuh, sedangkan 11% adalah polyunsaturated seperti asam lemak omega-6 dan omega-3.
Tetapi asam lemak yang dominan dalam minyak zaitun yaitu jenis lemak tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat, yang membentuk 73% dari total kandungan minyak.
Beberapa studi telah menunjukkan asam oleat dapat mengurangi peradangan dan bahkan memiliki potensi menguntungkan untuk melawan kanker.
Minyak Zaitun
Lemak tak jenuh tunggal juga cukup tahan terhadap panas tinggi, menjadikan minyak zaitun (terutama jenis extra virgin) pilihan yang lebih sehat untuk memasak.
Minyak zaitun juga mengandung antioksidan. Senyawa antioksidan dapat mengurangi risiko beberapa penyakit kronis, melawan peradangan dan mencegah kolesterol darah dari oksidasi, hal ini sangat penting dalam pencegahan penyakit jantung.
Konsumsi minyak zaitun tidak menyebabkan kegemukan. Sebuah studi tahun 2006 yang berlangsung selama 30 bulan dengan melibatkan lebih dari 7.000 mahasiswa Spanyol, diketahui bahwa mengkonsumsi minyak zaitun dalam jumlah banyak tidak terkait dengan peningkatan berat badan.
Selain itu, sebuah studi diterbitkan di European Journal of Clinical Nutrition tahun 2009, studi ini dengan melibatkan 187 peserta.
Dari hasil studi diketahui bahwa konsumsi minyak zaitun memberikan manfaat berupa peningkatan kadar antioksidan dalam darah, dan penurunan berat badan.
Dari dua hasil studi tersebut, disimpukan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun tidaklah meningkatkan berat badan, bahkan asupan minyak zaitun dalam jumlah moderat dapat membantu penurunan berat badan.
Berikut manfaat kesehatan dari minyak zaitun yang didukung oleh penelitian ilmiah:
Berikut penjelasannya di bawah ini:
1. Melindungi Kesehatan Jantung
Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyebab kematian paling umum dan mengerikan di dunia.
Studi observasional yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa penyakit jantung lebih jarang dialami oleh masyarakat di negara-negara Mediterania.
Hal ini menarik bagi para ilmuwan atau ahli kesehatan, sehingga banyak dilakukan penelitian ekstensif pada pola makan orang-orang Mediterania, yang kini telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung.
Minyak zaitun jenis extra virgin menjadi bahan utama dalam pola makan sehat mediterania, yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung dalam beberapa cara, yaitu:
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung dan kematian dini.
Bahkan terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa minyak zaitun dapat mengurangi kebutuhan akan obat tekanan darah hingga 48%.
Sudah terdapat puluhan studi yang menunjukkan minyak zaitun extra virgin memiliki manfaat kuat bagi kesehatan jantung.
Kesimpulannya, minyak zaitun (terutama jenis extra virgin) bermanfaat untuk kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat (LDL), serta menjaga fungsi pembuluh darah.
2. Melawan dan Mencegah Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta adanya perubahan perilaku pada penderita disebabkan gangguan fungsi otak.
Pada awalnya penderita alzheimer akan terlihat mudah lupa, baik itu isi percakapan yang belum lama dibicarakan, kejadian yang belum lama dilalui, hingga lupa nama benda, tempat, dll.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan minyak zaitun dapat memerangi penyakit Alzheimer, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Sebuah penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan di Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry, menunjukkan bahwa pola makan Mediterania yang kaya akan minyak zaitun bermanfaat bagi fungsi otak.
Penelitian tersebut dengan menilai 522 peserta dengan risiko vaskular tinggi. Hasil penelitian didapat setelah melakukan penyesuaian untuk jenis kelamin, usia, pendidikan, genotipe Apolipoprotein E, riwayat keluarga gangguan kognitif / demensia, merokok, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, hipertensi, dislipidemia, diabetes, alkohol dan asupan energi total.
3. Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Diabetes Meter
Hasil penelitian menemukan bahwa minyak zaitun berpotensi melindungi tubuh dari resiko diabetes tipe-2.
Beberapa penelitian telah membuktikan keterkaitan minyak zaitun dengan manfaat menguntungkan pada kestabilan tingkat gula darah dan sensitivitas insulin.
Pada studi yang dipublikasikan di Current Diabetes Review tahun 2009, menjalankan pola makan yang sehat seperti diet Mediterania, memberikan peran yang bermanfaat mengenai perkembangan diabetes.
Selain menjalankan pola makan mediterania yang kaya akan minyak zaitun, untuk memperbaiki maupun mencegah penyakit diabetes juga harus menjalani pola makan sehat secara umum seperti mengonsumsi buah-buahan, sayuran, asam lemak tak jenuh tunggal, sereal gandum, serat makanan, ikan dan menghindari konsumsi alkohol.
Pada jurnal tersebut juga disebutkan: “sayangnya kebiasaan pola makan orang-orang di negara maju berubah menuju arah yang tidak sehat.”
Sebuah studi uji klinis acak pada 418 orang mengkonfirmasi tentang efek perlindungan dari minyak zaitun.
Dalam studi ini, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 lebih dari 40%.
Penelitian lainnya yang menemukan manfaat menguntungan minyak zaitun terhadap kesehatan (termasuk pencegahan diabetes) yaitu penelitian yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine tahun 2006.
Dari banyak penelitian, disimpulkan bahwa pola makan mediterania yang kaya akan minyak zaitun dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
4. Menurunkan Resiko Stroke
Stroke disebabkan gangguan/terhambatnya aliran darah ke bagian otak, baik karena gumpalan darah ataupun adanya pendarahan.
Di negara maju, stroke sebagai penyebab kematian paling umum kedua, setelah penyakit jantung.
Manfaat minyak zaitun untuk mengurangi risiko stroke telah dipelajari secara ekstensif.
Sebuah studi diterbitkan tahun 2014 melakukan tinjauan besar pada 841.000 orang. Studi tersebut menemukan bahwa minyak zaitun adalah satu-satunya sumber lemak tak jenuh tunggal (jenis lemak sehat) yang bermanfaat untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.
Dalam tinjauan lain pada 140.000 peserta, diketahui bahwa orang-orang yang mengonsumsi minyak zaitun berada pada risiko stroke yang jauh lebih rendah dibandingkan orang-orang yang tidak mengonsumsi minyak zaitun.
Beberapa penelitian besar telah menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun terbukti bermanfaat dalam pencegahan penyakit stroke. Stroke adalah penyakit yang sangat berbahaya.
5. Minyak Zaitun Memiliki Sifat Anti Kanker
Alat MRI Scan
Kanker menjadi salah satu penyebab kematian paling umum di dunia, penyakit ini sangat ditakuti orang-orang.
Pada sebuah studi yang dipublikasikan di Cancer Epidemiol Biomarkers & Prevention tahun 2000 menyebutkan masyarakat di negara-negara Mediterania memiliki risiko lebih rendah dari beberapa jenis kanker, dan banyak peneliti meyakini minyak zaitun adalah alasan dari rendahnya resiko kanker.
Insiden kanker secara keseluruhan di negara-negara Mediterania lebih rendah daripada di negara-negara Skandinavia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jenis kanker tersebut adalah kanker payudara, usus besar, endometrium dan prostat.
Rendahnya resiko kanker ini telah dikaitkan dengan pola makan mediterania tradisional, berupa konsumsi tinggi makanan asal tumbuhan, konsumsi daging merah yang relatif rendah, dan konsumsi minyak zaitun yang tinggi.
Jika populasi negara-negara Barat yang maju beralih ke pola makan Mediterania yang sehat,
diperkirakan dapat menurunkan insiden kanker kolorektal sebesar 25%, insiden kanker payudara sekitar 15%, dan menurunkan sekitar 10% dari insiden kanker prostat, pankreas dan endometrium.
Pada sebuah studi dipublikasikan di European Journal of Cancer Prevention tahun 2004, antioksidan dalam minyak zaitun dapat meminimalisir kerusakan oksidatif karena radikal bebas, yang diyakini oleh para ilmuwan sebagai penyebab utama kanker.
Pada studi tersebut, buah zaitun dan minyak zaitun mengandung antioksidan yang berlimpah. Minyak zaitun, terutama ekstra virgin, mengandung sejumlah kecil hydroxytyrosol dan tyrosol, tetapi mengandung tinggi secoiridoids dan lignan.
Baik buah zaitun dan minyak zaitun mengandung sejumlah besar senyawa yang berfungsi sebagai agen antikanker (misalnya squalene dan terpenoid) serta asam oleat lipid peroksidasi.
Sebuah studi yang diterbitkan di European Journal of Cancer tahun 2000 menemukan bahwa senyawa fenol antioksidan yang ada dalam minyak zaitun merupakan penghambat potensial pembentukan radikal bebas (pemicu resiko kanker).
Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa senyawa dalam minyak zaitun dapat melawan perkembangan sel kanker.
Bukti awal menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat mengurangi risiko kanker, namun penelitian lebih lanjut masih terus diperlukan untuk memastikan tentang khasiat minyak zaitun ini.
6. Meredakan Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan rasa nyeri pada sendi. Hal ini nantinya menyebabkan peradangan kronis yang memengaruhi banyak sendi, termasuk di tangan dan kaki.
Meskipun penyebab pastinya belum dipahami dengan baik, tapi kemungkinan ini melibatkan sistem kekebalan yang menyerang sel-sel sehat (normal) secara tidak sengaja.
Kandungan di dalam minyak zaitun diyakini oleh ilmuwan dapat bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada individu yang mengalami rheumatoid arthritis.
Sebuah studi dipublikasikan di Nutricion Hospitalaria tahun 2014 bertujuan untuk menganalisis bukti mengenai manfaat terapi dari asam lemak tak jenuh ganda, pola makan mediterania, minyak zaitun dan nutrisi antioksidan tertentu dalam meredakan peradangan kronis dan gejala rheumatoid arthritis.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa unsur diet (asam lemak tak jenuh ganda, pola makan Mediterania dan antioksidan) memiliki efek anti-inflamasi dan menurunkan aktivitas penyakit rheumatoid arthritis.
Penelitian lebih lanjut masih terus diperlukan, sebelumnya sudah terdapat bukti-bukti bahwa asam lemak tak jenuh ganda menghasilkan perbaikan klinis dan efek penghambatan peradangan Rheumatoid arthritis.
Adapun pola makan mediterania terbukti dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan aktivitas penyakit. Mengenai minyak zaitun, diketahui memiliki potensi untuk meredakan inflamasi (peradangan) dan penghambatan stres oksidatif.
Minyak zaitun tampaknya sangat bermanfaat bila dikombinasikan dengan minyak ikan, karena itu adalah sumber asam lemak omega-3 yang berfungsi sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan).
Sebuah penelitian tahun 2005 menemukan bahwa minyak zaitun dan ikan secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan pegangan tangan serta mengurangi nyeri sendi dan kekakuan pada orang yang mengalami rheumatoid arthritis.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, minyak zaitun bermanfaat dalam mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan akibat rheumatoid arthritis.
7. Minyak Zaitun Memiliki Sifat Anti-Peradangan
Peradangan kronis disebutkan oleh para ilmuwan sebagai salah satu pemicu utama penyakit berbahaya, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, Alzheimer dan arthritis.
Minyak zaitun (terutama jenis extra-virgin) dapat mengurangi peradangan. Manfaat anti-inflamasi (anti-peradangan) tersebut berkat kandungan senyawa antioksidan.
Minyak zaitun mengandung senyawa oleokantal yang merupakan sejenis senyawa fenolik alami. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa senyawa oleokantal dalam minyak zaitun extra virgin memiliki fungsi seperti ibuprofen.
Sebuah Penelitian yang dipublikasikan tahun 2006 menunjukkan bahwa asam oleat, jenis asam lemak utama dalam minyak zaitun, dapat mengurangi tingkat inflamasi/peradangan.
Pada sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan di Journal of Epidemiology, ilmuwan telah menetapkan peradangan merupakan penyebab penyakit kardiovaskular. Asupan asam oleat, asam linoleat dan asam alfa-linolenat memiliki kontribusi dalam pencegahan atau meminimalisir masalah tersebut.
Sebuah penelitian dipublikasikan di FASEB Journal tahun 2010, juga menunjukkan bahwa antioksidan minyak zaitun dapat menghambat beberapa gen dan protein yang memicu peradangan, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan
Minyak zaitun dapat bermanfaat untuk melawan/meredakan peradangan berkat kandungan asam oleat serta antioksidan oleokantal yang ada di dalamnya.
8. Minyak Zaitun Memiliki Sifat Antibakteri
Kandungan di dalam minyak zaitun memiliki khasiat untuk menghambat atau membunuh bakteri berbahaya.
Salah satunya adalah Helicobacter pylori, jenis bakteri ini hidup di perut dan dapat menyebabkan sakit maag, hingga yang terburuk yaitu kanker perut.
Pada sebuah studi diterbitkan jurnal Inflammopharmacology tahun 2009, fenol hidrofilik adalah antioksidan alami yang paling melimpah dari VOO (virgin olive oil) atau minyak zaitun virgin, selain itu tokoferol dan karoten juga terkandung.
Kategori umum fenol hidrofilik yang ditemukan dalam VOO adalah fenolat, flavonoid, lignan dan secoiridoids. Penelitian telah menemukan beberapa sifat biologis yang penting (antioksidan, anti-inflamasi, kemopreventif dan anti-kanker) terkait dengan fenol VOO ini.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin dapat berfungsi secara efektif untuk melawan strain bakteri ini, yang tiga diantaranya resisten terhadap antibiotik (bakteri tidak dapat dibunuh dengan antibiotik).
Hal ini seperti yang telah disebutkan pada penelitian tahun 2007 yang ditebitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Sebuah penelitian pada manusia yang diterbitkan di Wiley Online Library tahun 2012, penelitian tersebut meminta pada para peserta penelitian untuk mengonsumsi 30 gram minyak zaitun extra virgin, dikonsumsi/diminum setiap hari. Hasilnya dapat menghilangkan infeksi Helicobacter pylori pada 10-40% orang dalam waktu hanya dua minggu.
Latar belakang penelitian ini untuk memperdalam pengetahuan tentang khasiat minyak zaitun murni untuk melawan bakteri Helicobacter pylori. Peneliti juga melakukan dua uji klinis untuk mengevaluasi efek minyak zaitun pada individu yang terinfeksi H. pylori.
Pada penelitian ini sebanyak 13 subjek mengundurkan diri dari studi karena mengalami rasa mual.
Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian minyak zaitun murni menunjukkan efektivitas sedang dalam memberantas H. pylori. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan periode yang lebih lama.
9. Menurunkan Resiko Depresi
Depresi
Orang-orang yang sering mengonsumsi lemak trans (jenis lemak tidak sehat) memiliki risiko yang lebih tinggi terkena depresi, dibandingkan dengan orang-orang yang mengosnumsi jenis lemak sehat dan polyunsaturated.
Kandungan lemak trans banyak terdapat di dalam makanan cepat saji, junk food, kue kering, gorengan dan semacamnya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Las Palmas de Gran Canaria di Spanyol yang diterbitkan pada jurnal PLoS ONE, minyak zaitun diketahui memiliki potensi untuk mengurangi risiko depresi.
Penelitian tersebut dengan memperhitungkan pola makan keseluruhan orang, aktivitas fisik, dan gaya hidup.
Data pada 12.000 sukarelawan selama periode 6 tahun menunjukkan bahwa orang-orang yang sering mengonsumsi lemak trans memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena depresi, dibandingkan dengan orang yang terbiasa mengonsumsi asupan lemak sehat dari minyak zaitun.
Semakin banyak lemak trans yang dikonsumsi maka semakin tinggi risiko terkena stres atau depresi.
10. Menjaga Kesehatan Hati (Liver)
Peneliti dari Tunisia dan Arab Saudi melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin dapat melindungi organ hati dari gangguan stres oksidatif.
Stres oksidatif merupakan hal yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh, yang terkait dengan reaksi kimia antara radikal bebas dan molekul lain di dalam tubuh.
Penelitian laboratorium telah menunjukan bahwa minyak zaitun memiliki potensi untuk melindungi dan mencegah kerusakan organ hati.
11. Mencegah Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat dan penurunan kemampuan berpikir, yang biasanya dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Oleocanthal adalah sejenis senyawa fenolik alami yang ditemukan dalam minyak zaitun extra-virgin.
Dalam penelitian laboratorium diketahui bahwa senyawa oleocanthal memiliki fungsi untuk melawan penyakit alzheimer.
Peneliti mencari tahu apakah senyawa oleocanthal dapat membantu mencegah akumulasi beta-amyloid. Beta amyloid dinilai sebagai penyebab utama penyakit Alzheimer.
Sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan di American Chemical Society menemukan bahwa senyawa oleocanthal meningkatkan produksi protein dan enzim kunci yang membantu menyingkirkan beta-amyloid dari otak.
Pada penelitian tersebut mencoba mencari tahu bagaimana minyak zaitun extra virgin dapat melindungi otak dari penyakit Alzheimer.
Peneliti memperkirakan adanya komponen dalam minyak zaitun yang membantu memindahkan protein abnormal (pemicu alzheimer) dari otak.
Para ilmuwan pernah menghubungkan konsentrasi tinggi lemak tak jenuh tunggal (jenis lemak sehat) dalam minyak zaitun dengan penurunan resiko alzheimer.
Penelitian baru menunjukkan bahwa agen pelindung yang sebenarnya tampaknya adalah zat yang disebut oleocanthal, yang memiliki efek melindungi sel-sel saraf dari kerusakan, sehingga membantu pencegahan alzheimer.
Ilmuwan mengatakan bahwa oleocanthal yang berasal dari minyak zaitun memiliki potensi untuk mengurangi risiko alzheimer, demensia atau neurodegeneratif terkait.
Tingkat penyakit Alzheimer lebih rendah di negara-negara Mediterania, di wilayah tersebut konsumsi minyak zaitun lebih tinggi daripada tempat lain di dunia.
Para peneliti di Spanyol seperti yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine telah menyarankan untuk mengikuti pola makan Mediterania yang dilengkapi dengan tambahan minyak zaitun extra virgin yang kaya akan antioksidan, dan kacang campuran (kacang-kacangan sehat) yang membantu melindungi fungsi kognitif.
Bukti yang muncul menunjukkan hubungan antara pola makan sehat dan kinerja kognitif. Stres oksidatif (ketidakmampuan tubuh untuk mendetoksifikasi dengan sempurna) telah lama dinilai sebagai penyebab utama dalam penurunan fungsi kognitif.
Pada penelitian tersebut, ilmuwan menyimpulkan bahwa pola makan Mediterania yang dilengkapi dengan minyak zaitun atau kacang sehat dapat melawan penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.
12. Menjaga Kadar Kolesterol yang Normal/Sehat
Sebuah studi tahun 2004 di Jepang yang diterbitkan dalam Medical Science Monitor menunjukkan bahwa konsentrasi LDL (kolesterol jahat) turun pada 28 pasien rawat jalan yang mengonsumsi suplemen minyak zaitun sekali sehari selama 6 minggu.
Low-density lipoprotein (LDL) yang sering disebut sebagai "kolesterol jahat". Adapun kolesterol baik disebut dengan high-density lipoprotein (HDL).
Asam oleat, polifenol, dan kandungan lain yang berlimpah hadir dalam minyak zaitun diyakini oleh ilmuwan dapat membantu mencegah dan meredakan masalah kadar kolesterol tinggi yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
KESIMPULAN
Minyak zaitun extra virgin memiliki sifat antibakteri dan sangat efektif terhadap Helicobacter pylori, itu sejenis bakteri yang menyebabkan sakit maag dan dapat memicu resiko kanker perut.
Minyak zaitun extra virgin mempertahankan beberapa antioksidan dan senyawa bioaktif penting dari buah zaitun.
Ada banyak penipuan di pasar minyak zaitun, karena banyak produk yang menuliskan "extra virgin" pada label tapi telah diencerkan dengan minyak olahan lainnya.
Oleh karena itu, periksa label dengan hati-hati untuk memastikan Anda mendapatkan minyak zaitun extra virgin yang sesungguhnya. Periksa daftar bahan dan juga sertifikasi kualitas produk.
Minyak zaitun extra virgin sangat sehat dan berkualitas. Itu berkat kandungan senyawa antioksidan kuat yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, otak, sendi tubuh, dan lainnya.
Minyak zaitun adalah minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun, sekitar 14% adalah lemak jenuh, sedangkan 11% adalah polyunsaturated seperti asam lemak omega-6 dan omega-3.
Tetapi asam lemak yang dominan dalam minyak zaitun yaitu jenis lemak tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat, yang membentuk 73% dari total kandungan minyak.
Beberapa studi telah menunjukkan asam oleat dapat mengurangi peradangan dan bahkan memiliki potensi menguntungkan untuk melawan kanker.
Minyak Zaitun
Lemak tak jenuh tunggal juga cukup tahan terhadap panas tinggi, menjadikan minyak zaitun (terutama jenis extra virgin) pilihan yang lebih sehat untuk memasak.
Minyak zaitun juga mengandung antioksidan. Senyawa antioksidan dapat mengurangi risiko beberapa penyakit kronis, melawan peradangan dan mencegah kolesterol darah dari oksidasi, hal ini sangat penting dalam pencegahan penyakit jantung.
Konsumsi minyak zaitun tidak menyebabkan kegemukan. Sebuah studi tahun 2006 yang berlangsung selama 30 bulan dengan melibatkan lebih dari 7.000 mahasiswa Spanyol, diketahui bahwa mengkonsumsi minyak zaitun dalam jumlah banyak tidak terkait dengan peningkatan berat badan.
Selain itu, sebuah studi diterbitkan di European Journal of Clinical Nutrition tahun 2009, studi ini dengan melibatkan 187 peserta.
Dari hasil studi diketahui bahwa konsumsi minyak zaitun memberikan manfaat berupa peningkatan kadar antioksidan dalam darah, dan penurunan berat badan.
Dari dua hasil studi tersebut, disimpukan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun tidaklah meningkatkan berat badan, bahkan asupan minyak zaitun dalam jumlah moderat dapat membantu penurunan berat badan.
Berikut manfaat kesehatan dari minyak zaitun yang didukung oleh penelitian ilmiah:
- Melindungi Kesehatan Jantung
- Melawan dan Mencegah Penyakit Alzheimer
- Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
- Menurunkan Resiko Stroke
- Minyak Zaitun Memiliki Sifat Anti Kanker
- Meredakan Rheumatoid Arthritis
- Minyak Zaitun Memiliki Sifat Anti-Peradangan
- Minyak Zaitun Memiliki Sifat Antibakteri
- Menurunkan Risiko Depresi
- Menjaga Kesehatan Hati (Liver)
- Mencegah Penyakit Alzheimer
- Menjaga Kadar Kolesterol yang Normal/Sehat
Referensi:
Berikut penjelasannya di bawah ini:
1. Melindungi Kesehatan Jantung
Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyebab kematian paling umum dan mengerikan di dunia.
Studi observasional yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa penyakit jantung lebih jarang dialami oleh masyarakat di negara-negara Mediterania.
Hal ini menarik bagi para ilmuwan atau ahli kesehatan, sehingga banyak dilakukan penelitian ekstensif pada pola makan orang-orang Mediterania, yang kini telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung.
Minyak zaitun jenis extra virgin menjadi bahan utama dalam pola makan sehat mediterania, yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung dalam beberapa cara, yaitu:
- Mencegah oksidasi kolesterol jahat (LDL).
- Meredakan peradangan.
- Memperbaiki lapisan pembuluh darah.
- Mencegah pembekuan darah yang berlebihan.
- Menurunkan tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung dan kematian dini.
Bahkan terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa minyak zaitun dapat mengurangi kebutuhan akan obat tekanan darah hingga 48%.
Sudah terdapat puluhan studi yang menunjukkan minyak zaitun extra virgin memiliki manfaat kuat bagi kesehatan jantung.
Kesimpulannya, minyak zaitun (terutama jenis extra virgin) bermanfaat untuk kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat (LDL), serta menjaga fungsi pembuluh darah.
2. Melawan dan Mencegah Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta adanya perubahan perilaku pada penderita disebabkan gangguan fungsi otak.
Pada awalnya penderita alzheimer akan terlihat mudah lupa, baik itu isi percakapan yang belum lama dibicarakan, kejadian yang belum lama dilalui, hingga lupa nama benda, tempat, dll.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan minyak zaitun dapat memerangi penyakit Alzheimer, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Sebuah penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan di Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry, menunjukkan bahwa pola makan Mediterania yang kaya akan minyak zaitun bermanfaat bagi fungsi otak.
Penelitian tersebut dengan menilai 522 peserta dengan risiko vaskular tinggi. Hasil penelitian didapat setelah melakukan penyesuaian untuk jenis kelamin, usia, pendidikan, genotipe Apolipoprotein E, riwayat keluarga gangguan kognitif / demensia, merokok, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, hipertensi, dislipidemia, diabetes, alkohol dan asupan energi total.
3. Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Diabetes Meter
Hasil penelitian menemukan bahwa minyak zaitun berpotensi melindungi tubuh dari resiko diabetes tipe-2.
Beberapa penelitian telah membuktikan keterkaitan minyak zaitun dengan manfaat menguntungkan pada kestabilan tingkat gula darah dan sensitivitas insulin.
Pada studi yang dipublikasikan di Current Diabetes Review tahun 2009, menjalankan pola makan yang sehat seperti diet Mediterania, memberikan peran yang bermanfaat mengenai perkembangan diabetes.
Selain menjalankan pola makan mediterania yang kaya akan minyak zaitun, untuk memperbaiki maupun mencegah penyakit diabetes juga harus menjalani pola makan sehat secara umum seperti mengonsumsi buah-buahan, sayuran, asam lemak tak jenuh tunggal, sereal gandum, serat makanan, ikan dan menghindari konsumsi alkohol.
Pada jurnal tersebut juga disebutkan: “sayangnya kebiasaan pola makan orang-orang di negara maju berubah menuju arah yang tidak sehat.”
Sebuah studi uji klinis acak pada 418 orang mengkonfirmasi tentang efek perlindungan dari minyak zaitun.
Dalam studi ini, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 lebih dari 40%.
Penelitian lainnya yang menemukan manfaat menguntungan minyak zaitun terhadap kesehatan (termasuk pencegahan diabetes) yaitu penelitian yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine tahun 2006.
Dari banyak penelitian, disimpulkan bahwa pola makan mediterania yang kaya akan minyak zaitun dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
loading...
4. Menurunkan Resiko Stroke
Stroke disebabkan gangguan/terhambatnya aliran darah ke bagian otak, baik karena gumpalan darah ataupun adanya pendarahan.
Di negara maju, stroke sebagai penyebab kematian paling umum kedua, setelah penyakit jantung.
Manfaat minyak zaitun untuk mengurangi risiko stroke telah dipelajari secara ekstensif.
Sebuah studi diterbitkan tahun 2014 melakukan tinjauan besar pada 841.000 orang. Studi tersebut menemukan bahwa minyak zaitun adalah satu-satunya sumber lemak tak jenuh tunggal (jenis lemak sehat) yang bermanfaat untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.
Dalam tinjauan lain pada 140.000 peserta, diketahui bahwa orang-orang yang mengonsumsi minyak zaitun berada pada risiko stroke yang jauh lebih rendah dibandingkan orang-orang yang tidak mengonsumsi minyak zaitun.
Beberapa penelitian besar telah menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun terbukti bermanfaat dalam pencegahan penyakit stroke. Stroke adalah penyakit yang sangat berbahaya.
5. Minyak Zaitun Memiliki Sifat Anti Kanker
Alat MRI Scan
Kanker menjadi salah satu penyebab kematian paling umum di dunia, penyakit ini sangat ditakuti orang-orang.
Pada sebuah studi yang dipublikasikan di Cancer Epidemiol Biomarkers & Prevention tahun 2000 menyebutkan masyarakat di negara-negara Mediterania memiliki risiko lebih rendah dari beberapa jenis kanker, dan banyak peneliti meyakini minyak zaitun adalah alasan dari rendahnya resiko kanker.
Insiden kanker secara keseluruhan di negara-negara Mediterania lebih rendah daripada di negara-negara Skandinavia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jenis kanker tersebut adalah kanker payudara, usus besar, endometrium dan prostat.
Rendahnya resiko kanker ini telah dikaitkan dengan pola makan mediterania tradisional, berupa konsumsi tinggi makanan asal tumbuhan, konsumsi daging merah yang relatif rendah, dan konsumsi minyak zaitun yang tinggi.
Jika populasi negara-negara Barat yang maju beralih ke pola makan Mediterania yang sehat,
diperkirakan dapat menurunkan insiden kanker kolorektal sebesar 25%, insiden kanker payudara sekitar 15%, dan menurunkan sekitar 10% dari insiden kanker prostat, pankreas dan endometrium.
Pada sebuah studi dipublikasikan di European Journal of Cancer Prevention tahun 2004, antioksidan dalam minyak zaitun dapat meminimalisir kerusakan oksidatif karena radikal bebas, yang diyakini oleh para ilmuwan sebagai penyebab utama kanker.
Pada studi tersebut, buah zaitun dan minyak zaitun mengandung antioksidan yang berlimpah. Minyak zaitun, terutama ekstra virgin, mengandung sejumlah kecil hydroxytyrosol dan tyrosol, tetapi mengandung tinggi secoiridoids dan lignan.
Baik buah zaitun dan minyak zaitun mengandung sejumlah besar senyawa yang berfungsi sebagai agen antikanker (misalnya squalene dan terpenoid) serta asam oleat lipid peroksidasi.
Sebuah studi yang diterbitkan di European Journal of Cancer tahun 2000 menemukan bahwa senyawa fenol antioksidan yang ada dalam minyak zaitun merupakan penghambat potensial pembentukan radikal bebas (pemicu resiko kanker).
Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa senyawa dalam minyak zaitun dapat melawan perkembangan sel kanker.
Bukti awal menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat mengurangi risiko kanker, namun penelitian lebih lanjut masih terus diperlukan untuk memastikan tentang khasiat minyak zaitun ini.
6. Meredakan Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan rasa nyeri pada sendi. Hal ini nantinya menyebabkan peradangan kronis yang memengaruhi banyak sendi, termasuk di tangan dan kaki.
Meskipun penyebab pastinya belum dipahami dengan baik, tapi kemungkinan ini melibatkan sistem kekebalan yang menyerang sel-sel sehat (normal) secara tidak sengaja.
Kandungan di dalam minyak zaitun diyakini oleh ilmuwan dapat bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada individu yang mengalami rheumatoid arthritis.
Sebuah studi dipublikasikan di Nutricion Hospitalaria tahun 2014 bertujuan untuk menganalisis bukti mengenai manfaat terapi dari asam lemak tak jenuh ganda, pola makan mediterania, minyak zaitun dan nutrisi antioksidan tertentu dalam meredakan peradangan kronis dan gejala rheumatoid arthritis.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa unsur diet (asam lemak tak jenuh ganda, pola makan Mediterania dan antioksidan) memiliki efek anti-inflamasi dan menurunkan aktivitas penyakit rheumatoid arthritis.
Penelitian lebih lanjut masih terus diperlukan, sebelumnya sudah terdapat bukti-bukti bahwa asam lemak tak jenuh ganda menghasilkan perbaikan klinis dan efek penghambatan peradangan Rheumatoid arthritis.
Adapun pola makan mediterania terbukti dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan aktivitas penyakit. Mengenai minyak zaitun, diketahui memiliki potensi untuk meredakan inflamasi (peradangan) dan penghambatan stres oksidatif.
Minyak zaitun tampaknya sangat bermanfaat bila dikombinasikan dengan minyak ikan, karena itu adalah sumber asam lemak omega-3 yang berfungsi sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan).
Sebuah penelitian tahun 2005 menemukan bahwa minyak zaitun dan ikan secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan pegangan tangan serta mengurangi nyeri sendi dan kekakuan pada orang yang mengalami rheumatoid arthritis.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, minyak zaitun bermanfaat dalam mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan akibat rheumatoid arthritis.
7. Minyak Zaitun Memiliki Sifat Anti-Peradangan
Peradangan kronis disebutkan oleh para ilmuwan sebagai salah satu pemicu utama penyakit berbahaya, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, Alzheimer dan arthritis.
Minyak zaitun (terutama jenis extra-virgin) dapat mengurangi peradangan. Manfaat anti-inflamasi (anti-peradangan) tersebut berkat kandungan senyawa antioksidan.
Minyak zaitun mengandung senyawa oleokantal yang merupakan sejenis senyawa fenolik alami. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa senyawa oleokantal dalam minyak zaitun extra virgin memiliki fungsi seperti ibuprofen.
Sebuah Penelitian yang dipublikasikan tahun 2006 menunjukkan bahwa asam oleat, jenis asam lemak utama dalam minyak zaitun, dapat mengurangi tingkat inflamasi/peradangan.
Pada sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan di Journal of Epidemiology, ilmuwan telah menetapkan peradangan merupakan penyebab penyakit kardiovaskular. Asupan asam oleat, asam linoleat dan asam alfa-linolenat memiliki kontribusi dalam pencegahan atau meminimalisir masalah tersebut.
Sebuah penelitian dipublikasikan di FASEB Journal tahun 2010, juga menunjukkan bahwa antioksidan minyak zaitun dapat menghambat beberapa gen dan protein yang memicu peradangan, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan
Minyak zaitun dapat bermanfaat untuk melawan/meredakan peradangan berkat kandungan asam oleat serta antioksidan oleokantal yang ada di dalamnya.
loading...
8. Minyak Zaitun Memiliki Sifat Antibakteri
Kandungan di dalam minyak zaitun memiliki khasiat untuk menghambat atau membunuh bakteri berbahaya.
Salah satunya adalah Helicobacter pylori, jenis bakteri ini hidup di perut dan dapat menyebabkan sakit maag, hingga yang terburuk yaitu kanker perut.
Pada sebuah studi diterbitkan jurnal Inflammopharmacology tahun 2009, fenol hidrofilik adalah antioksidan alami yang paling melimpah dari VOO (virgin olive oil) atau minyak zaitun virgin, selain itu tokoferol dan karoten juga terkandung.
Kategori umum fenol hidrofilik yang ditemukan dalam VOO adalah fenolat, flavonoid, lignan dan secoiridoids. Penelitian telah menemukan beberapa sifat biologis yang penting (antioksidan, anti-inflamasi, kemopreventif dan anti-kanker) terkait dengan fenol VOO ini.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin dapat berfungsi secara efektif untuk melawan strain bakteri ini, yang tiga diantaranya resisten terhadap antibiotik (bakteri tidak dapat dibunuh dengan antibiotik).
Hal ini seperti yang telah disebutkan pada penelitian tahun 2007 yang ditebitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Sebuah penelitian pada manusia yang diterbitkan di Wiley Online Library tahun 2012, penelitian tersebut meminta pada para peserta penelitian untuk mengonsumsi 30 gram minyak zaitun extra virgin, dikonsumsi/diminum setiap hari. Hasilnya dapat menghilangkan infeksi Helicobacter pylori pada 10-40% orang dalam waktu hanya dua minggu.
Latar belakang penelitian ini untuk memperdalam pengetahuan tentang khasiat minyak zaitun murni untuk melawan bakteri Helicobacter pylori. Peneliti juga melakukan dua uji klinis untuk mengevaluasi efek minyak zaitun pada individu yang terinfeksi H. pylori.
Pada penelitian ini sebanyak 13 subjek mengundurkan diri dari studi karena mengalami rasa mual.
Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian minyak zaitun murni menunjukkan efektivitas sedang dalam memberantas H. pylori. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan periode yang lebih lama.
9. Menurunkan Resiko Depresi
Depresi
Orang-orang yang sering mengonsumsi lemak trans (jenis lemak tidak sehat) memiliki risiko yang lebih tinggi terkena depresi, dibandingkan dengan orang-orang yang mengosnumsi jenis lemak sehat dan polyunsaturated.
Kandungan lemak trans banyak terdapat di dalam makanan cepat saji, junk food, kue kering, gorengan dan semacamnya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Las Palmas de Gran Canaria di Spanyol yang diterbitkan pada jurnal PLoS ONE, minyak zaitun diketahui memiliki potensi untuk mengurangi risiko depresi.
Penelitian tersebut dengan memperhitungkan pola makan keseluruhan orang, aktivitas fisik, dan gaya hidup.
Data pada 12.000 sukarelawan selama periode 6 tahun menunjukkan bahwa orang-orang yang sering mengonsumsi lemak trans memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena depresi, dibandingkan dengan orang yang terbiasa mengonsumsi asupan lemak sehat dari minyak zaitun.
Semakin banyak lemak trans yang dikonsumsi maka semakin tinggi risiko terkena stres atau depresi.
10. Menjaga Kesehatan Hati (Liver)
Peneliti dari Tunisia dan Arab Saudi melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin dapat melindungi organ hati dari gangguan stres oksidatif.
Stres oksidatif merupakan hal yang berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh, yang terkait dengan reaksi kimia antara radikal bebas dan molekul lain di dalam tubuh.
Penelitian laboratorium telah menunjukan bahwa minyak zaitun memiliki potensi untuk melindungi dan mencegah kerusakan organ hati.
11. Mencegah Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat dan penurunan kemampuan berpikir, yang biasanya dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Oleocanthal adalah sejenis senyawa fenolik alami yang ditemukan dalam minyak zaitun extra-virgin.
Dalam penelitian laboratorium diketahui bahwa senyawa oleocanthal memiliki fungsi untuk melawan penyakit alzheimer.
Peneliti mencari tahu apakah senyawa oleocanthal dapat membantu mencegah akumulasi beta-amyloid. Beta amyloid dinilai sebagai penyebab utama penyakit Alzheimer.
Sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan di American Chemical Society menemukan bahwa senyawa oleocanthal meningkatkan produksi protein dan enzim kunci yang membantu menyingkirkan beta-amyloid dari otak.
Pada penelitian tersebut mencoba mencari tahu bagaimana minyak zaitun extra virgin dapat melindungi otak dari penyakit Alzheimer.
Peneliti memperkirakan adanya komponen dalam minyak zaitun yang membantu memindahkan protein abnormal (pemicu alzheimer) dari otak.
Para ilmuwan pernah menghubungkan konsentrasi tinggi lemak tak jenuh tunggal (jenis lemak sehat) dalam minyak zaitun dengan penurunan resiko alzheimer.
Penelitian baru menunjukkan bahwa agen pelindung yang sebenarnya tampaknya adalah zat yang disebut oleocanthal, yang memiliki efek melindungi sel-sel saraf dari kerusakan, sehingga membantu pencegahan alzheimer.
Ilmuwan mengatakan bahwa oleocanthal yang berasal dari minyak zaitun memiliki potensi untuk mengurangi risiko alzheimer, demensia atau neurodegeneratif terkait.
Tingkat penyakit Alzheimer lebih rendah di negara-negara Mediterania, di wilayah tersebut konsumsi minyak zaitun lebih tinggi daripada tempat lain di dunia.
Para peneliti di Spanyol seperti yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine telah menyarankan untuk mengikuti pola makan Mediterania yang dilengkapi dengan tambahan minyak zaitun extra virgin yang kaya akan antioksidan, dan kacang campuran (kacang-kacangan sehat) yang membantu melindungi fungsi kognitif.
Bukti yang muncul menunjukkan hubungan antara pola makan sehat dan kinerja kognitif. Stres oksidatif (ketidakmampuan tubuh untuk mendetoksifikasi dengan sempurna) telah lama dinilai sebagai penyebab utama dalam penurunan fungsi kognitif.
Pada penelitian tersebut, ilmuwan menyimpulkan bahwa pola makan Mediterania yang dilengkapi dengan minyak zaitun atau kacang sehat dapat melawan penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.
12. Menjaga Kadar Kolesterol yang Normal/Sehat
Sebuah studi tahun 2004 di Jepang yang diterbitkan dalam Medical Science Monitor menunjukkan bahwa konsentrasi LDL (kolesterol jahat) turun pada 28 pasien rawat jalan yang mengonsumsi suplemen minyak zaitun sekali sehari selama 6 minggu.
Low-density lipoprotein (LDL) yang sering disebut sebagai "kolesterol jahat". Adapun kolesterol baik disebut dengan high-density lipoprotein (HDL).
Asam oleat, polifenol, dan kandungan lain yang berlimpah hadir dalam minyak zaitun diyakini oleh ilmuwan dapat membantu mencegah dan meredakan masalah kadar kolesterol tinggi yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
KESIMPULAN
Minyak zaitun extra virgin memiliki sifat antibakteri dan sangat efektif terhadap Helicobacter pylori, itu sejenis bakteri yang menyebabkan sakit maag dan dapat memicu resiko kanker perut.
Minyak zaitun extra virgin mempertahankan beberapa antioksidan dan senyawa bioaktif penting dari buah zaitun.
Ada banyak penipuan di pasar minyak zaitun, karena banyak produk yang menuliskan "extra virgin" pada label tapi telah diencerkan dengan minyak olahan lainnya.
Oleh karena itu, periksa label dengan hati-hati untuk memastikan Anda mendapatkan minyak zaitun extra virgin yang sesungguhnya. Periksa daftar bahan dan juga sertifikasi kualitas produk.
Minyak zaitun extra virgin sangat sehat dan berkualitas. Itu berkat kandungan senyawa antioksidan kuat yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, otak, sendi tubuh, dan lainnya.
0 Response to "Inilah 12 Manfaat Minyak Zaitun yang Terbukti Berdasarkan Penelitian"
Post a Comment